Pengertian Multiplexing.
Sebelum kita membahas lebih lanjut
mengenai Frequency Division Multiplexing ada baiknya kita membahas apa itu
multiplexing. Multiplexing adalah teknik menggabungkan
beberapa sinyal secara bersamaan pada suatu saluran transmisi. Di sisi
penerima, pemisahan gabungan sinyal tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing
disebut Demultiplexing.Dalam multiplexing, perangkat yang memalukan
multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan
istilah Transceiver/Mux. Receiver atau
perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau
disebut juga dengan istilah Demux. Multiplexer
mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui
kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang
di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada
saluran) dan mengirimnya ke line output yang diminta.
Tujuan Muliplexing
- meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth
/ kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Jenis-Jenis Multiplexing
- Frequency Division Multiplexing
(FDM)
- Time Division Multiplexing
(TDM)
- Statistical Time Division
Multiplexing (STDM)
Frequency Division Multiplexing
(FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi.
sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line):
- Peralatan Terminal (Terminal
Equipment) Peralatan terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal
frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut
dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.
- Peralatan Penguat Ulang
(Repeater Equipment) Repeater equipment terdiri dari penguat (amplifier)
dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan
kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati
saluran melewati saluran antara kedua repeater masing-masing.
Contoh Penggunaan FDM
Pada penyiaran radio yang menggunakan gelombang FM, frekuensi mulai dari 88 MHz s/d 108 MHz digunakan untuk penyiaran radio FM komersil. Frekuensi 88-108 MHz dibagi ke sub-band 200 KHz. Bandwidth dengan frekuensi 200 KHz sudah mencukupi untuk penyiaran radio FM dengan kualitas yang tinggi. Stasiun radio dapat dikenali dengan frekuensi pusat dari saluran masing-masing (ex: 91.5 MHz, 103.7 MHz). Sistem ini dapat memungkinkan pendengar radio mendengar sekitar 100 stasiun radio yang berlainan. Contoh lain dari penggunaan FDM: pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).